101 Client Handling: Tips no 58

Ini yang sering kejadian, mulai dari gue masih kerja serabutan jaman kuliah, sampai sekarang udah jadi orang kantoran dengan gelar sarjana: kalo pas meeting kebanyakan becanda sama klien cowok, kliennya kemudian salah sangka.

Ini kejadian di beberapa brand besar yang pernah gue handle. Waktu meeting sama tim regional dari brand-brand tersebut, selain presentasi proposal  pasti ada obrolan kasual donk ya. Nah terkadang gue melempar joke receh yang sama sekali nggak berbobot untuk mencairkan suasana. Mungkin karena ngerasa gue anaknya easy going, klien-klien cowok ini suka berpikir selain easy going bisa jadi gue gampangan juga.

Jadi setelah meeting yang lebih banyak diisi sama lawakan gue itu, kalo lagi apes akan ada  salah satu klien yang kemudian japri. Entah itu basa basi, atau to the poin ngajak ketemu lagi berdua aja. Positifve thinking gue sih, mungkin dia simply butuh hiburan, butuh gue ngelawak lebih banyak di sesi privat :D

Cuma, gue perhatiin lagi, yang kelakuannya begini nih biasanya orang-orang tim regional. Kalo tim pusat (biasanya di Jakarta) cenderung lebih kalem dan kewl. Jadi mau gue ngelawak pake joke receh sampe joke dollar juga, habis meeting yaudah kelar. Paling becandaan lagi di grup bareng antara kantor dan klien. Sekalinya ada klien cowok yang japri, deseu minta ditarot, dan ujung-ujungnya curhat. Dan lo pasti kerasa donk, curhatnya orang yang emang butuh curhat sama yang curhatnya modus. Nah klien gue ini adalah tipe yang pertama. Emang punya masalah yang cukup akut.

Sampai sekarang gue belum dapat rumus kenapa polanya begini. Tim klien regional lebih grasa-grusu sama vendor cewek dibandingkan tim pusat.

Pelajarannya adalah: Jadi easy going itu tetep perlu, supaya suasana meeting jadi seru. Nah kalo ada yang baper terus japri, langsung aja bersikap professional sejak chat awal. Biasanya mereka mental sendiri kok kalau kita jadi “dingin” waktu di japri.

Bella: How To Be a Strong Social Media Strategist

Social Media Strategist. Orang yang bertanggung jawab untuk banyak lembur sambil memikirkan mau dibawa kemana socmed sebuah brand. Dialah yang mikirin yearly campaign, daily maintenance, sampai additional campaign yang suka  dirikues secara mendadak  dari klien yang habis dapet wahyu.

Pada suatu hari Bella, salah satu anggota Socmed Kingdom, dapat titah  dari kliennya untuk bikin kempen rebranding. Langsunglah dia ngajak gue duduk bareng dan kasak-kusuk berjam-jam untuk mikirin mau bikin aktivasi apa buat kempen ini. Setelah menghabiskan selusin spidol untuk nyoret-nyoret papan tulis,  akhirnya kami memutuskan untuk bikin aktivasi yang based on video campaign.

Nah kalau idenya sudah vidio, kita nggak mungkin minta klien buat mengkhayalkan aja gimana jadinya si vidio ini donk ya. Selain proposal yang lengkap mulai dari objektif sampai timeline dan budgeting, kami juga harus menyajikan storyboard dari video ini. Sebagai bentuk totalitas Bella dalam menjadi Socmed Strategist, dia bersedia untuk menjadi model storyboard dari vidio yang kebetulan bergenre lawak ini.

Jadi selain harus banyak ide, bisa bikin proposal yang menjual dan meng-handle tim admin dan content writer, seorang Socmed Strategist juga harus bisa sesekali memutus urat malu demi keutuhan
proposalnya.

Walaupun akhirnya……………

Storyboard-nya nggak kepake karena ganti tema aktivasi :D


Happy Graduation, NINA!

Nah bocah yang pertama kali akan gue bahas di blog ini adalah bocah yang bergabungnya paling akhir di Socmed Kingdom. Waktu pertama kali interview sama gue, Nina yang (hampir) lulusan komunikasi UGM ini blas nggak ngerti digital dan socmed, cuma pemakai socmed aktif aja. Tapi ngelihat attitude anaknya bagus dan semangat belajarnya ada, gue merasa perlu memberi dia kesempatan untuk belajar dulu.

Gue tarawinlah si Nina ini magang dulu, belajar sama anak-anak social media lainnya. Eh deseu bersedia. Itung-itung belajar kerja sebelum lulus beneran. Nah selama magang ini dia beneran bispak abis, dipake untuk semua brand yang butuh bantuan dalam bikin ide dan proposal. Ternyata kebispakan Nina berbuah manis. Dia jadi banyak dapet ilmu soal socmed handling mulai dari strategi sampai perkara editorial  plan.

Sekarang anaknya masih magang, tapi bentar lagi bakal jadi junior social media strategis. Ternyata kalo kamu memang punya attitude yang menyenangkan dan mau belajar di mana aja dan kapan  saja, kesempatan untuk maju itu terbuka lebar banget. Si Nina ini mulai dari nggak ngerti apa-apa sampai bisa bikin proposal socmed handling buat setahun. Walaupun masih di bawah supervisi, tapi hasil kerjanya bikin banyak senyum. Jadi kalau mau maju, jangan takut buat nyoba dan belajar dulu. Tunjukkin kalau kamu bisa.

Sekali lagi, happy graduation Nina! Semoga ilmunya bisa menjadi berkah di kantor dan Socmed Kingdom.

A Hello Post

Honestly, balik lagi ngeblog bukan hal yang gampang buat gue. Karena ngeblog itu butuh kegigihan dan konsistensi. Sedangkan gue cuma konsisten dalam hal bertekad “diet dimulai besok” setiap hari.

Jadi blog ini gue buat untuk sharing tentang hari-hari gue yang penuh warna, terutama di kantor. Gue kerja di sebuah digital agency yang lagi giat mengembangkan sayap, dan berdomisili di Jogja. Kebetulan posisi gue di kantor ini memungkinkan gue untuk punya banyak cerita koplak-gemes-gemes-bikin-pengen-noyor berkaitan sama tim kerja gue. Divisi gue, baru aja diresmikan sebagai divisi SocMed Kingdom. Yang kalau warga divisi ini lagi kumat koplaknya, kami akan berkomunikasi dengan menggunakan kata sapa “paduka” dan “hamba”.

Sayangnya panggilan “paduka” itu bukan milik gue yang mengepalai divisi ini. Panggilan sakral ini adalah milik orang yang mentraktir atau berbuat baik kepada anggota divisi di hari itu. Jadi bermodalkan nraktir es teh, lo bisa dipanggil paduka sama rakyat SocMed Kingdom ini. Guepun, akan seharian memberikan panggilan paduka untuk orang yang rela mentraktir gue gorengan, even sebiji. Semurah itu modal untuk mendapatkan hamba sahaya dalam divisi ini.

Nah, kehidupan sehari-hari gue jadi kapten di SocMed Kingdom ini cukup ciamik dan sayang untuk dibiarkan lewat dalam ingatan saja. Jadi gue putuskan untuk membagi cerita sehari-hari gue bersama para hamba sahaya lainnya di sini, mulai hari ini.



Selamat menikmati lawakan ala SocMed Kingdom!